tangguh dan letih.

divavelda
2 min readJan 1, 2021

--

Sepertinya kita sudah tidak asing dengan kalimat ini “hidup itu seperti perjalanan, mau seperti apapun jalannya harus tetap kita lalui dan tetap berjalan.”

Sangat familiar jika untuk saya pribadi. Dari usia 8 tahun kakek saya bercerita tentang hidup itu adalah perjalanan, bisa perjalanan itu kamu nikmati atau tidak ya itu pilihan masing-masing. Semakin bertumbuh mengalami beberapa moment yang tidak terlupakan saya semakin setuju dengan ucapan ini. Sampai saya ada di titik, perjalanan ini panjang dan jauh sekali. Mengarah kemana, apa yang akan kita lewati, dan bersama siapanya masih abu-abu. Tidak ada yang pasti.

Pertanyaan yang selalu muncul dalam pikiran saya adalah “ini perjalanan panjang, kalo kita lelah apa boleh berhenti? disaat beberapa orang itu menunggu dan sebagian bergantung pada jalannya kita.”

Bukan sekali dua kali setiap pribadi yang sedang ada di perjalanan ini menguatkan diri, rasanya hampir setiap kali ada moment yang kurang mengenakan justru kita memasang perisai untuk tabah. Kondisi saat sakit pun kita masih seperti dipaksa untuk berjalan terus melalui perjalanan yang ada di depan mata kita.

Disaat ada manusia yang terlihat kuat dan berusaha tabah meskipun perih yang dirasakanannya, sebagain manusia lain justru melihatnya lemah dan tidak ada apa-apanya. Kita seakan paham dengan kondisinya, bersahabat dengan rasa sakitnya itu. Kita merasa bahwa kita lebih baik dan lebih mampu darinya tanpa tahu menahu detail yang dirasakan, bagaimana perihnya, apa saja yang ditanggungnya.

Manusia bisa menutup satu mata dan menggunakan mata yang lain untuk melihat sisi yang menurutnya lebih “masuk akal”. Melempar kata yang tidak untuk diingatnya lagi tapi bisa jadi berefek panjang bagi manusia yang ia tuju. Memikirkan yang terbaik baginya tanpa mengetahui apa yang sedang ia tanam dan nanti bisa ia tuai.

Sudah ada penjelasan yang lengkap di agama manapun. Sesungguhnya ketika ada hitam, juga ada putih. Ketika ada kebaikan, juga ada keburukan. Ketika ada kenikmatan, juga ada cobaan. Tidak ada yang sempurna hanya baik, hanya putih, atau hanya nikmat yang dirasakan.

Motivasi dan keletihan itu jadi satu paket yang akan dialami setiap manusia, tidak ada grafik yang hanya lurus atau naik saja apalagi turun saja. Grafik hidup manusia seperti detak jantung, yang bisa naik maupun turun.

--

--

divavelda
divavelda

Written by divavelda

0 Followers

Tentang perubahan dalam perjalanan hidup untuk bermanfaat dan menjadi manusia yang paling beruntung.

No responses yet